Honda Blade
1. Klep 26.5mm (in) 22.5mm (out)
Klep di per kecil agar putaran bawahnya lebih responsif.
2. CDI BRT
CDI dipercayakan milik BRT Indonesia.
3. Koil YZ
Koil menggunakan milik Yamaha YZ karena mampu mendongkrak tenaga lebih besar.
4. Noken As custom.
Noken as berdurasi 273º dengan lift 9.2 dan di kombinasi kan per klep Japan.
5. Final Gear 13-45
Final gear di buat ringan dengan rasio 3.46.
6. Karbu Mikuni 24 Sudco
Karbu menggunakan Mikuni kotak TM 24 agar tarikan lebih gahar.
7. Magnet 500gr dengan Balancer 150gr
Magnet di bubut dan di balance kan dengan menggunakan balancer seberat 150gr.
Korek Mesin Balap Yamaha Jupiter Z
1. Karburator Mikuni 24 Sudco
Karburator menggunakan Mikuni kotak TM 24 agar tarikan lebih gahar.
2. CDI Rextor
CDI menggunakan Rextor karena mampu membakar bahan bakar dengan kurva yang pas.
3. Klep Sonic 26mm (in) 23mm (out)
Menggunakan klep milik Honda Sonic yang berdiameter 26mm (in) dan 23mm (out) dengan kombinasi per klep Japan.
4. Rasio Kompresi 14:1
Rasio kompresi dipatok di angka 14:1 saat trek pendek agar tarikan lebih di dapat saat keluar tikungan.
5. Final Gear 13-41
Rasio final gear di kombinasi kan ringan 3,15 agar tarikan lebih di dapat daripada top speed.
6. Noken As Costum
Noken as bermain di angka 275º dengan lift 9.0.
Rabu, 17 Oktober 2012
Korek Mesin Balap Yamaha Jupiter-Z 125cc
1. Piston Daytona dengan diameter 55,25mm.
Dengan dome setinggi 2mm dan papas head 0,7mm menjadikan rasio kompresi
mesin menjadi 14:1. Dengan stroke standar cc menjadi 125cc.
2. Klep Sonic 28mm (in) 23.5mm (out).
Klep menggunakan klep milik Sonic dikombinasi kan dengan per klep Japan jenis Hard.
3. Karburator PE28.
Karbu PE28 direamer hingga 30mm dan PJ 65 MJ 116.
4. CDI BRT 24 step.
CDI BRT dianggap mampu meningkatkan pengapian.
5. Koil Special Engine YZ.
Koil YZ dipakai agar percikan api mampu membakar bahan bakar yang padat.
6. Gigi Rasio diubah.
Gigi rasio I = 36-13; II = 29-16 agar tarikan lebih cepat.
7. Noken As custom.
Noken as di costum dengan desain gemuk dan lift lebih pendek dari orsi nya. Bagian in dan out di kepras sebesar 1,5mm.
Rabu, 10 Oktober 2012
Korek Mesin Balap Yamaha Jupiter-Z 110cc
1. Piston Izumi jenis dome dengan diameter 51mm.
Crown piston dibuat model flat dengan rasio kompresi 12.7:1. Dengan
rumus volume silinder, dapat diketahui bahwa volume mesin didapat
sebesar 110cc.
2. Karburator Shogun 125.
Karbu Shogun 125 di reamer hingga venturi karbu menjadi 17.5 dan reamer
skep menjadi 19.4mm. Pilot jet menggunakan ukuran 28 dan main jet 122
agak pasokan bahan bakar menjadi pekat. Jarum skep menggunakan milik
Shogun SP.
3. Kampas Kopling FR-80.
Agar torsi yang besar efek langkah yang panjang, kampas kopling
menggunakan milik FR-80 yang memiliki permukaan kampas lebih lebar dan
tebal. Untuk per kopling di aplikasi kan per kopling aftermarket dengan profil spiral 3.1mm.
kiri FR-80 - kanan Jupiter |
4. Magnet di bubut.
Flywheel poros kruk-as tidak digunakan. Magnet di bubut untuk mengimbagi
poros kruk-as yang tidak diberi flywheel. Ini berguna agar tidak
terjadi wheelie atau ban depan terangkat. Rotor di bubut keliling 2.5mm.
5. Sudut Squish 12º.
Karena piston model flat, maka squish di rubah menjadi 12º agar pembakaran pada piston lebih merata.
6. Noken As Orsi diracik ulang.
Noken as dijadikan 272º (in) dan 274º (ex) dengan celah klep 0.12mm pada kedua klep. Lubang buang dapat di reamer sebesar 2mm.
7. Knalpot Custom.
Knalpot freeflow dengan diameter leher 22mm dengan bafel 24mm, serta sarangan sebesar 32mm yang terbuat dari stainless steel.
8. CDI Rextor.
CDI menggunakan Rextor Monster dengan pengapian adjust 22º sebelum TMA saat RPM 3000.
Minggu, 07 Oktober 2012
Korek Mesin Balap Yamaha Jupiter-Z 185cc
1. Piston Tiger oversize 300 merek NPP dengan diameter 66.5mm.
Di kombinasi kan dengan stroke standar 54mm mampu membengkak kan volume silinder menjadi 184,6cc.
2. Karburator PE28.
Dengan reamer an menjadi 30mm dan diameter silinder skep menjadi 32mm. Jetting menggunakan pilot jet 30 dan main jet 132.
3. Noken As.
Menggunakan noken as berdurasi 270º (in) dan 268º (ex) dengan lifter klep 9.4mm. Ditambah dengan per klep Akutagawa Jepang.
4. Rumah Kopling Satria-R.
Transfer mesin disupport rumah kopling Satria-R agar akurasi transfer power mesin bagus.
5. Gear Box diracik ulang.
Menggunakan gigi rasio I = 33-14 ; II = 27-16 ; IV = 22-20 (Gigi IV sama
dengan milik Satria-R). Perbandingan ini dipercaya sangat produktif
dalam mengolah speed selepas 75 meter.
6. Klep EE dengan 31mm (in) 25.5 (ex).
7. CDI Rextor DC dan Koil GL-Pro Neo Tech.
8. Bobot Rotor di ubah menjadi 650g.
9. Flywheel 450g di sisi luar gigi primer.
Sabtu, 06 Oktober 2012
Korek Mesin Balap Yamaha Crypton 200cc
1. Piston Tiger Oversize 150 dengan Diameter 65mm.
Caranya dengan menggeser baut tanam agar blok dan kop Satria-F menyatu
dengan mesin Crypton. Piston dipercayakan Tiger oversize 150 dan
mengkolter blok.
2. Kruk as MX-135 LC dengan langkah 58.7mm.
Dengan menggerinda nat dan sekat pada crankcase, pergerakan daun kruk as
menjadi lebih bebas. Setelah dihitung dengan rumus, CC telah membengkak
menjadi 194cc.
3. Rantai Kamprat.
Diaplikasi kan milik Satria-F yang cocok dengan driven gear cam
chainnya. Sebagai pengatur timing siklus noken as, dapat di gunakan
driven gear cam chain milik Tiger.
4. Noken As.
Noken as TKD racing dengan durasi 258º (in) dan 260º (ex), serta lifter katup 6.8mm. Dikawal dengan per klep Jepang.
5. Karburator PJ 34.
Dengan kombinasi pilot jet 35 dan main jet 123.
6. Pengapian.
Di install sistem AC dengan CDI BRT I-Max Vega dan Koil RM-125
Jumat, 05 Oktober 2012
Korek Harian Honda Grand 115cc
1. Piston Kaze Oversize Nol dengan diameter 53.5mm.
Ubahan seperti Grand lainnya dengan menggunakan Piston Kaze. Volune
silinder jika dihitung dengan rumus mampu mencapai angka 113cc. Dibuat
dome setinggi 2mm agar piston menjadi jenong. Bagian domenya perlu
diatur lagi agar pas dengan ruang bakar dan klep nya.
2. Desain Katup dan Port nya.
Klep In dan Ex masih menggunakan katup standarnya dengan ukuran 23 mm
dan 20 mm. Pada area diameter dalam sitting klep melebar luas melingkar
1mm pada kedua klep. Batang klep pada pangkal klep alias di bawah payung
klep mengecil skitar 0,5mm dari diameter batang aslinya untuk kedua
klep, kata orang yang pinter mesin sih bilangnya backcut valve.
Area payung klep digerus membentuk tirus, jadi klep jingkrak. Bagian
lubang inlet dicukur pisau tuner selebar 23mm dan bagian bawah klep atau
boshing area dibuat menyerupai venturi karburator, hal ini menyebabkan
keasyikan pada putaran atas. Maksudnya ngisi terus ampe gigi 4 puollll.
Ga ngeden kaya da lama ga buang air besar. Area lubang outlet diperbesar
menjadi 24mm dan dibuat licin agar sisa gas buang terlepas sempurna ke
atmosfir.
3. Manifold Karbu Costum.
Saluran masuk dibuat 26mm dan saluran keluarnya menjadi 23mm dan
langsung mengarah ke ruang bakar. Hal ini membuat kompresi efektif mesin
makin membesar seiring smakin tingginya rpm.
4. Noken As
Noken as dibuat sesuai dengan karakter besar kecil lubang inlet dan
outlet klep dengan lift 7mm pada kedua klep serta overlap 2mm untuk
memperkuat putaran atas.
5. Knalpot Freeflow